Ibu Mertua Teman Kencan KU Part. 4

Penulis by : Mucry

Kejadian di luar gedung bisokop  waktu bersama istriku itu, membuat aku sport jantung alias degdegan tingkat tinggi, kalau kata orang zaman sekarang aku bisa masuk langsung UGD ( Unit Galau Darurat ), jika sampai istriku waktu itu tahu adalah ibunya, entah apa yang akan terjadi dan memang benar itu ibunya, tapi aku coba mengalihkan pembicaraan ya sepintar -  pintar aku mengelabui istriku agar tidak terlalu fokus melihat lebih detail kalau memang itu benar adalah ibunya.
2  jam setibanya di rumah setelah dari mall, aku yang sedang asik mandi  dalam kamar mandi terdengar dering hp ku di atas meja kerja, sangkalku itu pasti dari ibu mertua,  panggil istriku. 
“pihhh… ada telepon ni, terima gak ? Tanya istriku
“Dari siapa mih… ?” jawabku
“ Dari ibu Guru MTK” jawab istriku sembari teriak
“Biar mih… biar papih yang terima”, tergesa gesa jawabku
Segera aku mengenakan handuk dan keluar dari kamar mandi walaupun masih banyak gelembung sabun di badanku, bahaya jika istriku yg terima tlp itu, yang aku takutkan ibu mertua langsung memanggil sayang jika di terima sama istriku pasti akan timbul bencana, aku lihat handphone ada 3 kali panggilan tidak terjawab, iya memang benar yang telepon itu ibu mertua suduh ku duga ,  lalu aku mematikan hp agar ibu mertua tidak telepon lagi, alasanku pada istri
“Yah … hpnya low  mihhh !”
“Siapa sih pih ibu guru MTK, kayanya penting banget buat kamu”? Tanya istriku sedikit curiga 
“Ooow ..ini …. Ini mih guru MTK aku, waktu di SMA dulu aku suka konsultasi sama dia masalah….. ya gitu dechh !” gugup dan bohong jawabku.
“Masalah apa, memang apa hubungannya sama papih?” Tanya istriku dengan penasaran
“Ya..aa mamih tahu lah,…. Oh iya mamih juga jagokan MTKnya, sudahlah mih aku mau terusin mandi lagi ”.ngawur jawabku mengalihkan pembicaraan.
Bingung aku mau jawab apa, karena semua pertanyaan istriku tidak di duga se kritis itu, istriku terus bertanya – tanya masalah ibu guru MTK, sebisanya aku menjawab aku selalu mengelak dan mengalihkan bahasan istriku masalah MTK.
Waktunya makan malam tiba, aku ajak istri dan ayah mertuaku makan malam di luar di sebuah rumah makan padang  yang tidak jauh dari rumah, menuju ke rumah makannya pun kita semua berjalan kaki, ini semua siasat ku untuk mencoba menenangkan istriku yang selalu bertanya tentang ibu guru MTK, sembari menunggu makanan yang sudah kita pesan, kita asik ngobrol celetuk istriku Tanya pada ayahnya;
“pih, mamih kok gak pernah kasih kabar ya, apa mungkin, dia gak inget sama keluarganya, apa mamih lagi sibuk? terus pihh saat aku di mall mau masuk gedung bioskop aku lihat di kira mamih, eeeh kata suamiku katanya bukan ? ” Tanya istriku pada ayahnya
“Iya..ya, mungkin sibuk kali mamih kamu, masa sih kamu ketemu ibu kamu, ibu kamukan lagi diluar negeri”,. jawab ayah mertua
 “istriku ini kenapa malah ngebahas kejadian tadi lagi ? kalau gak tanya masalah guru MTK sekarang tanya mamihnya itukan sama saja kalau mamih kamu itu ibu guru MTK alias ibu Mertua Teman Kencanku". Ocehku dalam hati sembari menepukan kedua telapak tanganku di jidat .
“ehhh makanannya dah dateng, yuk.. kita makan dulu nanti ngobrolnya kita terusin di rumah saja, aku sudah laper banget nih” ajakku pada istri dan ayah mertua.
Ibarat sebuah permainan aku ini sedang main petak umpet dan yang  sudah ngumpet duluan si sayang ibu mertua, dan aku sedang menunggu giliran untuk bisa ngumpet bersama dengan si sayang ibu mertua aku sendiri saat ini sedang melakukan gambreng dengan istri dan ayah mertua tapi masih belum ada yang menang.
Sesudahnya makam malam bersama di luar rumah, ayah mertua dan istriku di rumah masih membahas ibu mertua / mamihnya, tapi aku sendiri aku tinggal tidur walaupun memaksa istriku meminta menemaninya ngobrol aku tolak dengan banyak alasan, capelah banyak kerjaanlahh di kantor, bermacam-macam alasan aku keluarkan untuk menghindari rasa khawatir aku.
Di apartemen sana aku yakin ibu mertua sedang memikirkan aku, dia pasti bertanya-tanya kenapa hp aku di matikan, untuk sementara dan mulai hari ini  hpku non aktif jika sedang di rumah  takut ketahuan istriku, walaupun di hpku sudah  ganti nama tapi tetap saja istriku lambat laun pasti curiga, keesokan hari aku ngantor seperti biasanya, asiknya aku di depan computer, berdering telepon kantor di mejaku terperanjat kaget aku di buatnya,
“ Ya Hallo selamat pagi” jawabku di telp
“Selamat pagi pak, saya dari receptionis, ada tamu di lobby sudah menunggu pak.” Kata receptionis
“oke, terima kasih saya segera turun, pasti ini coustomer lagi ” jawabku
Pikirku paling – paling coustomer yang  mengadukan masalah penyedotan pulsa yang sedang rame2 sekarang ini. Tanya aku pada receptionis.
“Di mana mbak tamunya?” tanyakku
“Maaf pak, dia sedang ke toilet sebentar”,jawab si reception.
“ok , Thk “ jawabku sembari menunggu
“Itu pak tamunya”kata reception
“apaaaaaaaa… ngapaiin dia kesini”kaget aku melihatnya.
Ternyata tamuku itu adalah si sayang ibu mertua, geram aku melihatnya ngapain dia sampe dateng ke kantorku, hampiri aku ke dia sembari menyeret tangannya aku ajak ke kantin kantor.
“kamu ngapaiin kesini…? Memang ga ada tempat lain apa buat ketemuan, sms dulu kek telepon kek apa kek, pake dateng ke kantor gimana kalau ketauan orang kantor?” tanyaku pada si sayang ibu mertua dengan nada marah
“habisnya kamu di telepon gak diangkat-angkat malah di matiin lagi, gimana aku ga kesel, kamu mau lari dari tanggung jawab ya?” jawab si sayang ibu mertua dengan nada teriak
“ Gak usah pake teriak- teriak kali ngomongnya, malu di lihat orang, sudah nanti aku temuin di apartemen, sekarang kamu pulang tunggu aku disana ok, aku jelasin semuanya” jawabku.
Kemudian aku mengantar si sayang menaiki taxi suruhku untuk segera pulang ke apartemen ketempat dimana di bersembunyi, entah kenapa Akhir-akhir ini bawaan aku selalu was-was, ada saja masalah entah itu di rumah, di kantor ,ini tambah lagi ibu mertua / sisayang pake dateng kekantorku, mungkin bener apa kata orang kalau kita banyak dosa bawaanya selalu curiga dan khawatir whateverlah, ketika aku kembali menuju ruang kerja si reception kembali bertanya;
“itu tadi istrinya ya pak? selamat yak pak sebentar lagi bapak jadi ayah..!” tanya si receptions
Mendengarnya pun aku kaget, diam aku tidak menjawab pertanyaan itu, selonong boy aku terus berjalan menuju ruang kerja, gak peduli apa kata orang, sebelum aku menghampiri ibu mertua ke apartement, sebelumnya aku berikan informasi pada istriku di rumah, kalau aku pulang malam dengan alasan ada meeting dadakan di kantor dan istriku percaya begitu saja, aku pikir-pikir sebenarnya apakah istriku bodoh apa aku sendiri yang kurang ajar ?
Tepat jam 5 sore aku keluar dari kantor , segera mungkin aku menghampiri sisayang ibu mertua di apartementnya untuk memecahkan masalah. Setibanya disana yang aku lihat si selir /                si sayang ibu mertua sudah berbaring di tempat tidur yang hanya berbalutkan selimut saja, di bagian tengah yang ditutupi selimut yaitu perutnya aku liaht  sudah makin membesar, yang tadinya aku mau marah jadi tidak tega melihatnya. Tanya si sayang ibu mertua padaku.
“ Say, sebelum ngobrol kita for play dulu yuk” ajak ibu mertua sedikit genit
“ Aku datang kesini cuma sebentar, aku mohon sama kamu untuk sementara ini kamu jangan telp aku jika aku sedang di rumah, dan aku mau minta penjelasan, siapa laki-laki di café itu dan siapa sebenarnya istriku itu karena suamimu sendiri bilang kalau istriku itu adalah anak kandung kamu ?” jawabku panjang lebar dan sedikit sinis
Dengan kata “ok” si sayang ibu mertua memulai semua pertaanyaanku dia jelaskan tentang lelaki di café waktu bersamaanya, ternyata lelaki itu rekan kerja yang sedang membicarakan proyek wisma atlit di palembang, tapi yang bikin aku terkejut saat menjawab siapa sebenarnya istriku, ragu sekali terlihat olehku dia untuk mengatakannya, dan ternyata istrriku itu benar adanya apa yang di katakana ayah mertua kalau istriku itu anak satu-satunya anak kandungnya sendiri, tanyaku padanya dengan gemes penuh emosi  tambah gereget juga .
“ Terus kenapa, kamu bilang ke aku kalau istriku itu anak tiri, kenapa kamu setega itu ngatain anak kandung kamu sebagai anak tiri, apa coba maksud kamu ?” tanyaku dengan penuh emosi
“iyaaaaaaa… ini semua salahku, karena aku terlanjur sayang dan cinta sama kamu dan aku gak mau lihat kamu bahagia sama istrimu” jawab si sayang ibu mertua sembari menangis dan merangkul badanku.
“Iyaa tapi, gak harus seperti itu caranya……achhh, aku juga sayang sama kamu!” jawabku sambil menempelkan ke dua tanganku di pipinya dan menatap kedua bola matanya yang berlinangkan air mata, tidak tega aku melihat ibu mertua menangis di hadapanku .
Timbul lagi masalah baru, kalau orang wajar bilang orang tua menginginkan anaknya bahagia jika menikah / berumah tangga, ini beda si sayang ibu mertua inginkan aku dan istriku / anaknya sendiri dia gak mau melihat anaknya bahagia bersamaku, yang aku tambah bingung lagi mau di bawa kemana anak hasil perselingkuhanku dengan ibu mertua  jika sudah terlahir kedunia?.

------------------------------------------------BERSAMBUNG-------------------------------------------
Ke part.5
Share this article :

+ comments + 2 comments

10 July 2013 at 17:57

Mana part. 5 nya bro..?

14 July 2013 at 00:15

masih ada bro masih tak simpen
ada masukan untuk ceritanya

Post a Comment

 
Copyright © 2014. my name is CRY