Penulis by : Mucry
Siasat,
menyiasati sandiwara perseliungkuhan yg aku alami saat ini, sudah di atur
semua oleh ibu mertua, aku sendiri hanya
menjalani dan menikmatinya , terkadang aku sendiri heran kenapa semua ini
terjadi pada diriku, kenapa tidak sama tetangga sebelah dan parahnya lagi
kenapa aku mau melakukannya, tapi ya sudahlah mungkin sudah jalan hidupku untuk
seperti ini.
Hari
sabtu, 30 November 2011 tepatnya , ibu mertua pamitan kepada keluarga besarnya
untuk berangkat menjalankan tugas Negara, kedua orang tuaku pun turut serta
hadir, karena ibu mertua mengadakan acara makan-makan bersama dengan keluarga
besar . Tanya ibu ku pada ibu" mertua,” Jeung, sekarang kamu gemukan,
tambah cantik saja, rahasianya apa sich?”. Jawabnya ibu mertua,
“Ach..ibu
mantu bisa saja, saya cantikkan demi suami saya biar betah di rumah, biar suami
saya gak jelalatan matanya lihat istri tetangga ”, Serentak tertawa semua orang
yg ada di sekitarnya,
“
hahahahah… hahaaa “. All ,
“Hahahaha…
Ibu mantu paling bisa, memang si bapak masih suka lirik-lirik istri tetangga ya?, klu saya sich
pasti betah di rumah….!” Jawab ayahku,
“
Wajarlah Pak, kalau saya lirik-lirik tetangga, istri sayakan jarang di rumah,
kalau saya lirik anak sendiri apa kata tetangga…!”, jawab ayah mertua sedikit
sinis
mendengar
ayah mertua ngomong repleks mataku
menatap ibu mertua dan tersenyum, basa – basi aku memberikan pertanyaan pada
ibu mertua, untuk mengalihkan pembicaraan.
“
Bu….. dalam rangka study banding apa sich, sampe keluar negeri segala, ke 5
negara lagi ?”
“
Oooch , kita mau study banding tentang Sumber Daya Manusia ( SDM ) ”, jawab ibu
mertua.
“
SDM itu bukanya Selamatkan Diri Masing – masing..?” kata ayah mertuaku,
“
Maksud papih apa, kok selamatkan diri masing-masing….!” Ibu mertua berseru
“
Sudah Mih,…Pih, yuk kita berangkat nanti ketinggalan pesawat lagi”, ajak
istriku ke semua.
Akhirnya
kita semua pergi mengantar sampai ke bandara International Soekarno Hatta, di
perjalanan aku masih memikirkan kata-kata ayah mertua saat dirumah,
rasa-rasanya aneh saja kok tepat sekal,i seolah menyinggung hubungan aku dan
ibu mertua, setibanya di airport, saut ayah mertua.
“
Mih, tiket passport dan segalanya sudah di siapkan”?, jawab istriku
“jaga
kesehatan ya mih, kabar-kabari setiba disana”.
“Sudah
lengkap semuanya pih, anakku kamu juga jaga kesehatan ya dan juga jaga suamimu
baik-baik, kamu juga Pih jaga kesehatan, oh iya..Ibu, bapak mantu saya jalan
dulu yach”.Jawab ibu mertua kepada semua sembari cipika-cipiki, pada saat
cipika –cipiki dengan ku, ibu mertua membisikan sesuatu ke telingaku.
“
Sukses’’, bisikan ibu mertua.
“Hati-hati
ya Mih, temen2 mamih dimana?” tanyaku
“
sudah pada nunggu di dalam, dach semuanya”,jawab ibu mertua sembari terburu2
Lambat
laun planning ibu mertua/ si sayang , untuk menghilangkan diri dari rumah
dengan alasan tugas study banding ke beberapa Negara , sementara waktu berjalan dengan scenario yg
sudah kita atur berdua. Si sayang / ibu mertua berpura – pura pamitan pada
suami, istriku ,dan juga aku, termasuk kepada kedua orangtuaku sendiri, untuk
pergi dan pastinya kembali. Cerita sebenarnya pada saat pamitan di airport laju
mobil kita sudah berjarak 5 kilo meter ibu mertua keluar kembali dari airport dan
menaiki taxi kembali ke Jakarta dan tidak pergi ke luar negeri dia hanya
menghindari kehamilannya dari orang
rumah, karena jika si sayang ibu mertua
membesarkan kandungannya di rumah, pasti akan timbul pertanyaan dari suaminya
sendiri, secara suaminya atau ayah mertuaku mandul atau tidak akan pernah
mempunyai keturunan darinya, ayah mertua pasti berspekulasi yang macam-macam
terhadap aku dan pasti akan terjadi
perang dunia dalam rumah tangga, dan sasarannya pasti aku sendiri. Untuk
sementara ini, si sayang ibu mertua tinggal di sebuah Apartment yang tidak jauh
dari kantornya di senayan, bilangnya dia, pada saat di hotel melakukan rapat
berdua dan tertutup sehelai selimbut putih pula , dia tidak mau kehilangan aku,
ia menginginkan kita berdua harus menikah… !, saat itu aku sangat terkejut mendengar, kata2
menikah keluar dari mulut ibu mertua / si sayang, aku sendiri tidak menjawab
pertanyaan itu, aku hanya menganggukan kepala dan tersenyum.
1
bulan kemudian berlalu sudah, yang aku ingat usia kandungan ibu mertua sudah
memasuki bulan ke 7, sampai sekarang aku pun belum pernah menemuinya hanya
mendengar suara saja lewat telepon, sampai-sampai no tlp si sayang ibu mertua aku ganti nama, asalnya Ibu namanya di hpku , sekarang ini
aku ganti jadi Ibu guru MTK alias mertua teman kencan. Layaknya keluarga
bahagia aku, istriku dan juga ayah mertua sering bercanda gurau di setiap waktu
luang, sembari ngopi bareng, nonton, sedang makan pun sering bergurau. Apa mungkin
ayah mertua sengaja cerita atau curhat, dia menceritakan kisah cintanya dengan
ibu mertua,padaku dan juga istriku, mulai ayah mertua bercerita / curhat.
“
Mantu, maafin ayah ya kalau selama ini
ayah selalu memojokan kamu terus menerus, agar cepat-cepat punya anak, ayah
memang ingin sekalli menggendong cucu dan ingin
mendengar tangisan bayi di rumah ini setiap malamnya, memang ayah juga
sama ibu dulu lama sekali punya anak yg sekarang jadi istrimu’’. Terharu
istriku mendengarnya, kemudian tanyaku pada ayah mertua,
“Pih…
kalau boleh tahu, papih sama mamih ketemunya dimana dan sampai sekarang masih
langgeng menikah, yg jelas kalau aku sama anak papihkan sejak di bangku kuliah
aku sudah jatuh cinta, kalau papih dimana, pertama kali ketemu sama mamih?”.
Panjang
lebar ayah mertua menceritakana semuanya, yang katanya, ibu mertua itu
mengejar-ngejar banget sama ayah mertua dan pertama kali dia ketemu di sebuah
bioskop zaman dulu / layar tancep, tapi ayah mertua tidak mengatakan yg
sejujurnya kalau anaknya itu, yg menjadi
istriku sekarang bukan anak kandungannya sendiri, melainkan anak hasil adopsi
dari rumah sakit, bingung jadinya mana yang bener Ibu mertua apa ayah mertua, kalau istriku itu
anak kandungnya atau bukan.
Tidak
terasa sudah larut malam, waktu menunjukan jam 01:27:05 wib, aku dan istriku
pamitan untuk tidur di atas tempat tidur ajak istriku.
“Pih
..besok anter mama belanja kebutuhan dapur ya, sekalian kita nonton , kata temen aku sich ada film bagus,
kalau ga salah Judulnya itu # Alamat Palsu# kayaknya seru dech pih…..!”
“iya..
iya, besok aku anter” jawabku dengan mata terkantuk
“Pihh…
Piiihh … Papaih”merengek manja istriku
“Apa
sich Mah ?”
“Pih
kita bikin anak lagi yuk ..!”,ajak istriku,
“Acchhh……
cape aku mom besok aj dech, sudah tidur kenapa sich ganggu orang saja, sudah
tau lagi cape”. Jawabku dengan nada membentak
oceh istriku sembari membalikan badan dan membelakangi
aku tidur, yang aku dengar ocehan itu samar-samar karena sebagian ragaku sudah
tertidur dia mengatakan, giliran papih yang mau mamih suka di paksa sampe
celana dalam mamih robek.
Mentari
pagi sudah mulai terlihat, tepat 120 derajat di atas rumahku, kasat mataku yg
masih terkantuk di tempat tidur, tak
lama aku dan istriku untuk pergi belanja dan nonton, walaupun sedikit telat. di
dalam mall aku asyik belanja kebutuhan dapur, selesainya belanja aku pergi
masuk ke gedung biokop yang masih ssatu lokasi dengan mall dimana aku
berbelanja, ku titipkan belanjaan ketempat penitipan barang, pada saat mau
memasuki bioskop terkaget aku istriku menepuk punggungku sembari bicara.
“pih…pih…pihhh,
kayanya itu mamih dech di , tapi kok mamih perutnya hamil sich pih”
“mana
mihh….” kaget jawabku
“itu…
tu, yg lagi di café berdua sama cowok”. Penasaran istriku
Aku perhatikan lebih detail yang di café ternyata benar itu adalah
ibu mertua asyik berdua dengan cowok, geram aku melihatnya, , alibiku pada
istri walaupun aku tahu itu si sayang ibu mertua.
“
bukan mihh, itu orang lain masa ibu
hamil, hamil sapa siapa coba, lagian ibu kamukan lagi di luar negeri,
sudah yuk masuk nanti keberu mulai filmnya …!” bohong jawabku pada istri.
Setengah
main film Alamat Palsu di mulai, aku pamit ketoilet sama istriku, di dalam
toilet aku coba hubungi ibu mertua / si sayang beberapa kali tapi tidak di
jawabnya, yang terdengar hanya lirik lagu ( ring backtone),” Kuhamil duluan
sudah tiga bulan gara2 sering tidur berduaan” begitu bunyi liriknya, kesalnya
aku ngoceh sendiri di toilet, lalu aku coba mengirim pesan singkat ( sms ), “
Sayang kamu sedang apa duduk berdua di café dengan cowok pula?, sekarang juga
aku minta kamu ke luar dari mall, karena aku dan istriku ada di mall yang sama,
balas cepat ? ” sinis pesan singkat ku pada si sayang ibu mertua, terkirim
sudah sms. Kembali aku menghampiri istriku melanjutkan nonton film, tapi sms ku
tidak di balasnya sama ibu mertua sampai aku keluar di bioskop dan sampai
dirumah puntidak ada sama sekali telepone atau sms balasan dari si sayang ibu
mertua.
+ comments + 6 comments
Quality articles is the crucial to attract the users to pay a visit the site, that's what this site is providing.
Also visit my site ... Replica New Balance
Do you have a spam problem on this website; I also am a
blogger, and I was curious about your situation; we have developed some nice
methods and we are looking to exchange techniques with others, be sure to shoot me an e-mail if interested.
Here is my webpage: Louis Vuitton Bags
It's not my first time to go to see this website, i
am visiting this web page dailly and take good facts from here daily.
My web site - Christian Louboutin sale
You're so awesome! I don't believe I've truly read anything like this before.
So wonderful to discover somebody with a few
original thoughts on this issue. Seriously.. thanks for starting this up.
This site is something that is needed on the internet, someone with a
little originality!
Also visit my weblog :: Cheap Dr Dre Beats
What's up Dear, are you actually visiting this website on a regular basis,
if so then you will definitely obtain pleasant know-how.
Also visit my web-site Louis Vuitton Outlet Store
Hi there, of course this post is in fact pleasant and I have learned lot of things from it regarding blogging.
thanks.
Feel free to surf to my weblog ... Replica Christian Louboutin
Post a Comment