Penulis by; mucry
01 January 2012, pukul 02:00 pagi
Seperti
lelaki yang tidak berdaya duduk lusuh di bangku rumah sakit sendirian, kadang
menunduk kadang menenggakan kepala seperti orang yang benar – benar
kebingungan, mungkin orang-orang di sekitar melihat aku ini sedang bingung bayar
tanggungan rumah sakit.
2
jam sudah menunggu tidak ada konfirmasi dari pihak rumah sakit tentang
kebaradaan ibu mertua yang sedang menjalani operasi , aku sendiri belum
mendengar tangisan atau jeritan seorang bayi yang terlahir sebagaimana biasanya
bayi akan menangis jika terlahir, padahal dudukku tidak jauh dari ruang operasi cesar
dimana si sayang ibu mertua sedang di lakukan operasi, sabar tungguku akhirnya
salah seorang dokter keluar dari ruang operasi, tanyaku pada dokter.
“
Bagaimana Dokkk, keadaan istri juga kandungannya sudah 2 jam lebih saya
menunggu?”
“
Sebelumnya Kami minta maaf pak…!” jawab dokter, lekas aku memotong pembicaraannya
karena dengan kata2 minta maaf firasatku terjadi sesuatu sama ibu mertua dan
kandungannya.
“
Istri saya dan kandungannya sudah tidak bisa di selamatkan lagi maksudnya, kok
bisa dok ?” Tanya ku gemetar
“Sabar
pak tunggu saya selesai bicara dulu, maksud saya kami minta maaf belum bisa
melakukan operasi karena keadaan istri bapak masih belum optimal untuk kami
lakukan operasi cesar karena banyak sekali pendarahan, jika kami paksakan untuk
lakukan operasi kami khawatir dengan kondisi baby di dalam kandungannya tapi
setelah kami periksa secara keseluruhan kandungan juga istri bapak sehat, jika
sudah siuman istri bapak baru kami akan lakukan cesar mungkin selang beberapa
menit istri bapak akan segara siuman, sembari menunggu lebih baik bapak urus
adminsitrasi terlebih dulu.” Detail
dokter dengan penejelasaanya.
“Alhamdulillah,
Terima kasih dok segera saya urus untuk admininya” jawab ku bersyukur.
Dalam keadaan darurat seperti ini, masih
sempet-sempetnya ngomongin suruh urus adminiterasinya, jika niatku jahat mungkin aku sudah lari dari
tadi dari rumah sakit kalau gak mau bayar, kini aku bisa sedikit bernapas lega
dengan semua penjelasan dari dokter tadi walau sedikit agak kesel menginggung
masalah adminiterasi.
Pukul. 02:30 wib
Di
rumah sana istri juga keluarga yang lainnya mungkin mengkhawatirkan aku, mungkin mereka sedang menunggu jagung yang
rencananya akan aku bawakan untuk malam
tahun baruan bersama keluarga besar , aku jadi bingung alasan apa lagi yang
harus aku utarakan agar istriku percaya,
bisa jadi istriku saat ini sedang mengemas pakainku tapi entahlah gimana
nanti saja semua akan ku hadapi dengan muka memelas, perkara di terima atau
tidaknya gimana hari esok yang utama sekarang ini aku harus temani si sayang
ibu mertua sampai melahirkan.
Setelah aku mengurus adminiterasi aku kembali
menuju ruang operasi, dengarku dari kejauhan si sayang ibu mertua memanggilku,
di pintu ruang operasi seorang suster memanggil untuk masuk kedalam menemui si
sayang, lariku terbirit-birit masuk ruang operasi sapaku pada si sayang ibu
mertua.
“Sayang
gimana perasaanya enak mana, enak mau melahirkan apa enak bikinnya?” canda tanyaku sampai seisi di ruang operasi
tersenyum sembari menatapku.
“Kamu
malah bercanda, makasih ya……… aku mau kamu ada di sampingku saat anak kita
terlahir biar kamu tahu begini caranya seorang ibu/istri melahirkan sakitnya
tuh di sini( sambil menunjuk ke bagian miss V )”.
“Iya
….. aku pasti temani kamu, sekarang kamu harus siap dengan apapun yang terjadi,
pintaku kamu juga babynya selamat , sekarang kamu harus siapkan fisik kamu
supaya kamu tidak stress dan aku juga tidak stress mikirin orang rumah.”
jawabku sembari sedikit melinangkan airmata
“Aku
ngerti apa maksud kamu, pasti ada jalan keluarnya selesai operasi aku pikirkan
caranya sekarang kamu yang sabar ya sayang …. Love you”.
“Love
You too …” balasku sembari mencium keningnya.
“Kamu
yang kuat ya menghadapai semua ini, aku tidak akan tinggal diam jika terjadi
sesuatu terhadap pria yang aku sangat sayangi yaitu kamu, mungkin dulu aku
memandangmu karena nafsu, seiring hubungan ini terjalin aku merasakan safety
berada di sampingmu, siapapun itu yang merusak hubungan ini kita akan hadapi
bersama bukan begitu sayang!”
“Ya
….pasti kita hadapi bersama, sekarang kita hadapi bersama agar anak kita
terlahir dengan selamat.” Angguknya sembari menatapku
Proses
operasi cesar segera di lakukan, si sayang mulai tidak sadarkan diri setelah di
berikan suntikan penenang oleh dokter, aku pun menunggu jalannya operasi di
luar sembari menunggu pikiranku menghampiri istriku di rumah, hanya tadi saja
dia beberapa kali memanggilku lewat telp juga sms tapi aku tidak menjawabnya,
mungkin diaa pikir sudah terbias dengan keadaan seperti ini, jika di pikir
dengan akal yang sehat, mungkin aku ini laki2 paling goblok tidak ada sedikit
pun mengerti kalau semua yang aku lakukan ini sudah melanggar kode etik ADRT SS
alias Anggaran Dasar Rumah Tangga Sangat Sederhana.
Spontan
gelitik tawa di raut wajahku mengingat wanita misterius yang terbaring KO di apartemennya, wanita misterius itu memang
benar – benar WOoooW kalau sudah berurusan di tempat tidur dari ujung kaki
hingga ujung kepala tersentuh, aku juga bingung wanita type apa kalau di
kategorikan.
Gengangman
tangan ku ingin sekali menghubungi istriku di rumah, sekali dua kali aku coba
menulis lewat sms pikir panjang aku menghapusnya kembali, aku benar- benar merasakan
ketakutan apa kebingungan.
1
jam menunggu aku mendengar tangisan bayi di dalam ruang operasi ucapku
bersyukur “Alhamdulillah”, dalam hati akhirnya aku memiliki keturunan walaupun
keturunanku bukan dari istriku yang sah melainkan dari ibu mertuaku sendiri,
setengah jam kemudian
“Pak
…. Silahkan Masuk” panggil Suster untuk ku
“
Gimana sus keadaan istri saya juga bayinya?” tanyaku menggebu2
“
Selamat ya pak…. Ibu juga bayinya Alhamdulillah selamat, silahkan masuk pak” .
“Terima
kasih banyak dokter sudah menyelamatkan istri juga jagoan kecil saya, oh iya
dok saya sudah beres mengurus adiminiterasinya ya…..heheheehe” ucapku pada
dokter sembari goyun, jawab dokter sembari menepuk pundakku.
“Bapak
bisa saja, sekali lagi selamat ya pak, tidak lama lagi istri bapak akan sadar sudah
saya suntikan obat perangsang agar cepat sadar, saya tinggal sebentar pak mau
cek masalah adminiterasinya apa benar sudah di urus ….heheheheh”
“Iya
Dok …. Sekali lagi terima kasih banyak”.
Senangnya dalam hati melihat jagoan kecil ku
terlahir, aku pandangi dia tampan sekali seperti ayahnya, sesekali dia
melemparkan senyum untukku mungkin dia lihat oh ini tohh ayahku hehehhe.
“
Sayang mana anak kita, gimana dia sehat kan?” sahut dan Tanya si sayang terbangun dari tidurnya
“
Eh…. Sudah sadar ya, anak kita jagoan say tampan seperti aku, ni anak kita yang
di tunggu-tunggu sama mamah ya gendong”
“Ooow…
oowww anak mamah jagoan mamah kok nangis sih, cup. …cup …..cup, mau nyusu ya,
gak ada cusunya sayang cusu mamah di sedotin terus sama ayah tuh, ayahnya galak
sih minumin cucu buat dede terus, cusu mamah buat dedek ya bukan buat ayah”!
“
Hahahahahahah…. Kenapa mamah kasih ke ayah ya cusu buat dede wewwww” jawabku
“Say….
kamu sudah siapkan jadi ayah, kamu harus
siap mengahadapinya untuk menjadi seorang ayah di rumah nanti, sekarang mending
kamu pulang kerumah temui istri kamu juga suami ku, bilang saja kamu membantu
wanita melahirkan yang anaknya akan di adopsi kamu, kita harus selalu merahasiakan
hubungan kita ini” si sayang Ibu mertua ceramah
“Apa
pulang…. tidak segampang itu aku harus menjelaskan pada semua orang di rumah,
mungkin tidak pagi ini, sudahlah jangan pikirkan dulu dirumah aku mau temenin jagoanku dulu disini”Inginku.
Babak
baru di mulai, tahun baru kali ini menjadi tahun yang sangat complicated di
sisi sini aku senang di sisi sana aku bingung siap gak siap aku harus hadapi.
Tidak terasa hari sudah siang rupanya aku
tertidur pulas di rumah sakit di dekapan si sayang ibu mertua
“heeyy
kamu, pulang sana temui istri kamu aku
yakin kamu pasti bisa!”
“Ya
….. aku pulang dulu, kamu baik-baik ya di sini jaga jagoan kita muachhh”. Ciumku
untuk si sayang di bibirnya
“
Salam ya sama suami ku heheheh” canda si sayang
Jawabku
hanya mengacungkan jempol dan kedipkan mata sembari berjalan keluar, langkahku
sedikit tersendat yang terus memikirkan apa yang akan terjadi setibanya aku di
rumah, jangan pikir jika seorang lelaki mengahadapi masalah akan sealau di
selesaikan dengan kekerasan, lelaki itu lebih lembut hatinya di bandingan
dengan hati seraong perempuan, siapa bilang laki-laki tidak bisa menangis,
banyak orang beranggapan tangisan seorang lelaki itu airmata buaya memangnya
buaya itu tidak ada betina apa?
15
menit perjalanan menuju rumah dari kejauhan sisa – sisa sampah tahun baru masih
berserakan di halama rumah, coba saja jika aku ikut tahun baruan mungkin sampah-samaph
itu sudah aku bersihkan akukan suami
yang rajin dan tidak sombong dan rajin menabung lagi.
Tiba
di rumah aku siapkan muka melas dengan gaya sedikit seperti orang minta di
kasihani, perlahan aku buka pintu tidak terkunci, aku tengok sana sini mungkin
masih pada tidur tapi tiba-tiba celetuk istriku keluar dari dapur sembari
membawakan secangkir kopi sambil mengaduknya
“
Masih ingat pulang ….. nih aku buatkan kopi pahit kesukaan kamu, gimana kurang
baik istri kamu ini, pulang makan jagung muda dirumah sudah aku sedikan kopi"
“
Dengarkan penjelasan ku dulu, aku minta maaf" ucapku
“
Tidak perlu lagi ada yang kamu harus jelaskan, aku sudah biasa di sakiti dan tersakiti”jawab istriku sedikit sinis
“
Tapi ini lain ceritanya, tadinya aku mau ambil jagung di rumah temanku itu ..
tapi”coba menjelaskan
“Tapi
kamu ketiduran sama jagung muda yang di bawa sama teman kamu itu, lalu kamu
lupa jagung tua yang sudah matang dan terlalu masak ini”
“Sayang
biarkan aku bicara dulu, aku jelaskan semuanya sama kamu, maksud aku ….. ?”
“ Iya aku tahu maksud kamu, kamu mau ceraikan
aku kan?”
“Diaaaaam……
biarkan aku ngomong dulu” teriak ucapku membentak dia
“
Buat apa aku diam terus, selama ini aku selalu diam tapi untuk kali ini aku
tidak bisa diam begitu saja, kamu tuh tolol , goblok juga bego dan gak tau malu, kamu undang keluarga kamu
jauh-jauh, tapi anaknya sendiri kaga ada di rumah anak macam apa kamu, aku
sebagai istrikamu gak bisa berbuat dan gak tahu apa yang harus aku jelas sama
keluarga kamu yang terus menerus tanya kamu, mereka berpikir aku ini istri yang
dableg yang gak bisa menjaga suami padahal suami nya sendiri yang dableg, apa
sih mau kamu” cerita istriku sembari menangis tersedu.
“Makanya
kamu dengarkan aku dulu, apa yang kamu katakana itu benar aku memang suami yang
dableg, aku tahu kamu hubungi aku, tapi hp ku di dalam mobil saat itu aku sedang
di rumah sakit mengantarkan wanita yang mau melahirkan yang rencana anak nya
itu yang akan aku adopsi yang jauh – jau hari sudah aku katakana
sama kamu” itu ceritaku
“
Bohoooonnnng, jika memang benar itu semua terjadi, detik ini juga antarkan aku
sama ibu yang melahirkan anak yang akan kita adposi itu…. Memangnya aku ini
bodoh yang setiap hari kamu bohongi…
kalau kamu memang benar anatarkan aku sekarang juga temukan aku dendgan ibu
yang telah melahirkan baka itu” ajaknya istirku sambil menyeret bajuku.
“
Ya… tapi tidak sekarang , aku pasti ajak
temui dia, biarkan dia istirahat dulu lalu baru kita jenguk dia dan kita
bawa pulang anaknya sembari tanda tangan hitam di atas putih atas hak asuh
anak.”
“Achhhh,….
Itu pintar- pintar kamu saja mulut kamu itu pintar membual”!
“
Kalau aku bohong terus, mau kamu apa?” teriakku lagi
“Mau
ku, ajak aku untuk mengambil anak itu sekarang juga….. itu mau aku sekarang”!
Istriku
kekeh mau bertemu sekarang juga dengan ibu yang melahirkan anak yang akan kita
adopsi dan juga mengambil hak asuh anak darinya, pikirku tidak semudah itu
belum tahu siapa sebenarnya ibu yang mengandung anak yang mau di adopsinya
itu, aku sendiri bingung cara apa lagi yang harus aku lakukan agar istriku
percaya.
--------------------------------------------------------------------Bersambung --------------------------------------
Beranikah mengajak istrinya mengajak menemui ibu yang melahirkan anak yang akan di adopsinya?
Tunggu kelanjutannya di IBU MERTUA TEMAN KENCANKU Part. 16
+ comments + 4 comments
Lanjut Part 16 Masbro..
minggu besok mas bro tayang
Jadi tambah penasaran, gimana endingnya..
di tunggu ya minggu besok pasti tayang !
Post a Comment